gurauan mesra
Detik jam sudah beranjak larut malam, matanya mulai sayup, tak bisa menyembunyikan kantuk, saat dia hendak menarik selimut. Sementara aku, masih berusaha melawan kantuk, menyelesaikan target tilawah harian, yang akhir-akhir ini tersita kemesraan.
“Yang..”aku mengintrupsi tilawahku, dan mencegat kantuknya..,
“boleh ga aku jujur ?”lanjutku
“jujur apa..?sok aja..!” jawabnya sambil meluruskan punggung dan kakinya, hampir tanpa menoleh
“tapi kamu jangan marah ya.., dan jangan bilang siapa-siapa, termasuk orang tuamu”
dia setengah bangun dari rebahannya, matanya sedikit melebar kemudian memicing sempit..,lucu..
”iya.. sok, aku ga akan bilang-bilang”
“ada yang aku cintai selain dirimu, bahkan sampai detik ini aku masih mencintainya” jelas ku tanpa beban.. “bahkan aku ingin selalu dekat dengannya..”
Wajahnya berubah, tapi sebelum jauh ia bereaksi, segera aku tuntaskan penjelasannya
“pengen tau siapa dia ? dia tuh Al-Qur’an, aku mencintainya..”
Hehehe, senyum kami mengembang di malam itu,
I love you, cause I found al-Qur’an inside you. Ketika kita mencintai Al-Qur’an, makin besarlah cinta diantara kita, namun ketika kita jauh dari Al-Qur’an, sulit mencari alasan untuk mempertahankan “aku mencintaimu karena Allah”